Di suatu hari yang panas, gerah dan lembab seorang anak kecil sedang bercerita santai sambil menonton televisi bersama kakeknya yang keriput dan berambut tak hitam lagi…. Kaki kecil si anak kecil berayun ayun kedepan dan kebelakang sembari ia duduk di kursi yang jauh terlihat besar jika dibandingkan dengan tubuh kecilnya. Sesekali ia menyilangkan kakinya sesekali pula ia melepas saling silang dan mengayunkannya lagi.
Di depan si anak kecil dan kekeknya terdapat Televisi,.. sebuah kotak ajaib yang dengan segala kemewahannya menawarkan beragam informasi. Informasi apapun baik informasi yang membawa kebaikan dan kesejukan hingga yang “lebih baik lagi”. Di dalam kotak ajaib munculah gambaran dari pemandangan yang sudah begitu akrab di mata si anak kecil tersebut…
Gambar yang sudah tidak asing lagi bagi si anak kecil ber mata kecil, mungkin tidak asing pula bagi kita, atau barangkali dirimu membaca post ini melalui sesuatu yang saya maksud. Continue reading
Ada suatu cerita di dunia antah berantah, tentang seorang anak kecil yang sedang berkelahi dengan temannya. Penyulut pertengkaran itu kecil. Kecil dalam arti sebenarnya. Perkelahian mereka disulut oleh benda kecil yang biasa disebut “Upil”. Konon cerita anak kecil bernama Agil membagikan barang kecil miliknya itu ke baju ketemannya yang bernama Fadil dan perkelahian pun terjadi begitu saja dan semakin membesar. Angga yang sedang kebetulan lewat pun ikut ikut berkelahi karena melihat temannya (Agil) sedang di gebuk fadil. Angga tahu bahwa Agil adalah orang yang baik dan selalu menyebar kebaikan bagi semua orang disekitarnya jadi ia tahu bahwa Agil tidak mungkin salah. Continue reading
Huello
Akhir akhir ini banyak bertebaran filsuf dan orang orang pinter yang gentayangan di media social macam facebook, Instagram ataupun twitter. Eh ntar dulu kuralat apa sebenernya dah dari dulu ya dan ku baru sadar aja makanya akhir akhir ini ku ngerasa mereka begitu banyak.
Para filsuf dan orang orang pinter tersebut memberikan banyak pencerahan tapi kadang kadang juga kasi ‘penggelapan’ kepada kita. emmm sebentar kalau ku sebut mereka sebagai para filsuf dan orang pinter kesannya ku lagi ngejek mereka ya padahal jujur enggak ada maksud,.. oke ku ganti jadi “temen mendsos yang baik” ya,.. sengaja ku kasi tanda petik untuk nandain pemenggalan namanya biar g kecampur dengan kalimat yg ku buat.
Mungkin beberapa orang pada nyinyir dengan fenomena kemunculan para “temen mendsos yang baik” yang selama ini banyak muncul di medsos ya. Bilang mereka itu sok kepinteran lah, banyak omong lah, alay lah, telau berlebihan atau hal hal negative lainnya.
Tapi coba deh kita pikir baik baik ada beberapa hal menarik yang sebenernya baik dari mereka dan patutnya kita berterimakasih loh. (mulai sok kepinteran sambal plintir plintir rambut dan duduk di bangku super keren macam di ilustrasi di samping). Continue reading